DUNIA IKANKU

Cara Budidaya Ikan Lele,Budidaya Ikan Hias Air Tawar,teknik budidaya,Budidaya Peternakan Dan Budidaya Perkebunan

Friday, 2 October 2015

Cara Budidaya Ikan lele Komsumsi Dan Tips Pembesaranya


Tehnik Pembesaran Ikan Lele : Pembesaran ikan lele umumnya yang dikerjakan di daerah rumah saya memakai terpal. langkah tersebut berkembang dari budidaya lele. Kolam terpal pertama kalinya diketemukan serta di uji cobakan pada th. 1999 oleh Ayah Mujarob, seseorang petani di Bekasi, Jawa Barat. Maksudnya yaitu jika banjir ikan tak hilang tenggelam terbawa banjir. Saat ini, Langkah Budidaya Pembesaran Ikan Lele Di Kolam Terpal sudah berkembang di banyak daerah serta pemakaianya tak akan terbatas pada komoditas ikan lele.


TEKNIK PEMBESARAN IKAN LELE

Ukuran ikan lele yang pas untuk dikonsumsi biasanya 200 - 300 gr. Ukuran itu bisa diraih kurun waktu 4 - 6 bln. jika kriteria hidup dipenuhi, yakni makanan berkualitas baik serta cukup jumlahnya, keadaan air jernih serta tak ada masalah hama serta penyakit.
Di Indonesia, pemeliharaan pembesaran ikan lele umumnya dikerjakan juga sebagai usaha/aktivitas sampingan. Tempat pemeliharaan menurut ada air, umpamanya kolam-kolam comberan yang sempit.


Dalam keadaan yang sekian, ikan Lele memanglah bisa hidup, namun pertumbuhannya kurang baik. Makanan yang didapatkan umumnya seadanya. Karenanya data perihal perkembangan ikan lele yang dipelihara oleh petani di Kabupaten Blitar umpamanya, dalam 1 th. ikan lele baru meraih ukuran 100-150 gr. Karenanya seyogyanyalah tehnik pembesaran ikan lele diperbaiki, supaya produksi bisa bertambah.



Pembesaran Lele di Kolam 


Kolam untuk membesarkan ikan lele sebaiknya tak gampang alami kebocoran, lantaran lele gampang melepaskan diri dari lubang-lubang yang mungkin saja ada.
Kedalaman air seyogyanya pada 0, 5 mtr. hingga 1 mtr. Permukaan air 25 cm dari bibir kolam, agar lele tak gampang meloncat keluar. Tanggul mesti tegak lurus. Untuk pengamanan, dianjurkan juga untuk menempatkan pagar berbahan yang licin, seperti plastik gelombang, yang dipasang tegak di tepian kolam. Kolam pembesaran lele bisa berbentuk kolam tanah maupun kolam dari beton/semens Ukuran kolam tak spesifik. Tetapi butuh dikemukakan bahwa kolam yang sempit lebih gampang untuk mengawasinya dari pada kolam yang besarkan lele bisa dipehhara dalam kepadatan tinggi lantaran oksigen dapat diambilnya serta hawa. 

Menurut data yang dikemukakan oleh Huet (1975) pw duksi pembesaran ikan lele di Thailand/lapat mencapal 1000 kg (1 ton) per are (1 are = 100 m2) makanan yang di berikanlah berkadar protein 25 persen serta aspek konversinya 6. Hal semacam ini bisa terwujud lantaran kolam yang termonitor pada hama serta penyakit. Kolam di buat serta beton. Airnya bersih, bebas dari pencemaran, sering-sering air bisa bertukar meskipun tak terlampau deras. 

Di Indonesia, kolam untuk pembesaran lele, jika dipakai kolam yang dasarnya tanah, sangat mungkin untuk dipupuk agar makanan alami didalam kolam jadi banyak.

Mengenai kriteria kolam serta airnya bisa dirinci seperti berikut :

  • Air tergenang atau 1/2 tergenang dengan kecepatan aliran hingga 10 liter per menit Jika air terlampau aLs mungkin saja kurang pas untuk lele, lantaran ikan lele memanglah sifatnya tak pas untuk hidup di air deras.
  • Kolam bisa dari tanah atau serta semen.
  • Air senantiasa ditukar, meskipun tak perlu terus-terusan Tujuannya supaya kotoran-kotoran yang terkumpul, baik dari ikan tersebut ataupun hasil pembusukan sisa-sisa makanan tak tertumpuk. Air yang memiliki kandungan beberapa bahan pengotor, baik yang terlarut ataupun yang mengendap, seperti amonia, umpamanya, memiliki karakter menghalangi perkembangan ikan (growth inhabiting actor). Jadi air mesti fresh serta bersih supaya perkembangan ikan lebih cepat.
  • Untuk melindungi masuknya hama serta penyakit ikan, butuh dipasang saringan.
Kolam-kolam yang beroleh air yang kurang baik serta tidak bisa dikendalikan, bukanlah bermakna tidak bisa digunakan untuk pelihara lele. Lantaran lele daya tahannya relatif tinggi pada keadaan air yang buruk. Lele bisa hidup di kolam comberan yang sempit sekalipun. Sudah pasti, produksinya tidak bisa diraih setinggi kolam yang kondisinya serba baik. Akan tetapi, pelihara lele di kolam-kolam pekarangan serta comberan, bisa disarankan, sebatas untuk mengkonsumsi keluarga.



Pemeliharaan Ikan Lele di Sawah 

Sawah adalah tempat yang baik serta mungkin untuk pemeliharaan ikan. Tetapi berhubung obat-obatan pembasmi hama padi (pestisida) banyak dipakai di sawah, jadi pemeliharaan ikan jadi terhalang pengembanganya. Pemeliharaan ikan hingga sekarang ini masih tetap bisa dikerjakan jika periode penyemprotan ditata. Umpamanya dengan memindahkan ikan pada tempat spesifik sepanjang 1 minggu setelah penyemprotan.

Mengenai pengamanan itu, adalah :

  • Bila padi bakal disemprot, ikan yang ada di petakan sawah digiring ke " kolam kantong " yang telah disediakan. Serta untuk sesaat dijaga supaya air irigasi yang terkena obat itu tak masuk ke kolam.
  • Baiknya untuk memberantas hama padi digunakan obat- obatan yang sekecil mungkin saja bahayanya untuk ikan ataupun organisme-organisme air yang lain. Type obat-obatan yg tidak beresiko itu, telah ditetapkan oleh Pemerintah (D'epartemen Pertanian). Penggunaan obat-obatan sebaiknya dikerjakan sekedarnya saja.
  • Baiknya diambil bibit yang cukup diberikan 1 barangkali dalam satu saat tanam. Supaya pemeliharaan ikan tak terlampau terganggu. 
Sawah adalah lingkungan hidup yang baik untuk ikan biasanya. Makanan alami cukup berlimpah didalam lumpur serta air sawah. Tetapi untuk pemeliharaan ikan lele, sesungguhnya semakin besar resiko hilangnya ikan, lantaran lele sukai geser dari satu petak ke petak lain lewat pematang.
Sawah untuk pemeliharaan ikan lele sebaiknya di buat caren-caren keliling serta diagonal selebar 0, 5 sampal 1 mtr. dengan kedalaman 1 mtr..

Seputar pematang mesti dipasang pagar tegak serta waring (jaring kuralon) supaya ikan lele tak gampang lolos, memanjat pematang. Saluran pemasukan serta pengeuaran air mga mesti di beri saringan penutup untuk menghambat ikan lele keluar dari situ. Pendeknya mesti diselenggarakan usaha pengamanan yang lebih ketat daripada bakal pelihara ikan tipe lain.

Caren-caren yang dalam butuh untuk tempat berlindungnya ikan lele, supaya aman serta tenang, hingga diinginkan lele tidak mau beralih ke tempat lain. Sisi positif yang bisa dikemukakan jika ikan lele dipelihara di sawah adalah bahwa lele sukai sekali mengonsumsi serangga-serangga diantara rumpun padi, hingga padipun lebih terpelihara.

Meskipun besar resikonya, tetapi fakta tunjukkan bahwa ada petani sukses dalam pemeliharaan lele di sawah.



Pemeliharaan Lele dalam Comberan 

Comberan adalah air kotoran atau limbah, terutama limbah rumah tangga, yg tidak tersalur dengan baik hingga bakal menyebabkan permasalahan pengotoran yang bisa jadi sumber penyakit lantaran lingkungan meniadi lembap bahkan juga becek. Bila air comberan ditampung didalam kolam atau bak spesial, jadi bisa pula digunakan untuk pelihara ikan lele Namun dengan prasyarat kolam comberan itu tak memiliki kandungan larutan air sabun maupun deterjen.

Di kampung-kampung yang jauh dari kota, nampaknya orang tak terlampau banyak mempergunakan sabun serta deterjen setiap harinya. Jadi kolam comberan yang di buat di belakang atau samping rumah bisa digunakan untuk pelihara beragam type ikan. Ikan yang dipelihara di pecomberan gemuk-gemuk lantaran limbah yang ditampung juice memiliki kandungan sisa-sisa nasi, lauk-pauk yg tidak termakan. Bahkan juga kotoran manusia (tinja) juga terbuang ke kolam itu hingga juga dikonsumsi oleh ikan yang dipelihara. 

Ikan lele malah lebih pas dipelihara didalam pecomberan yang kotor namun tak memiliki kandungan sabun, di banding dengan type ikan lain. Lantaran ikan lele tahan hidup dalam situasi air tergenang. Ikan lele bisa menyembul ke permukaan air untuk mengambil napas dari hawa. Lagipula ikan lele tahan pada situasi air yang agak busuk sekali juga.

Mulai sejak dulu, masyarakat di perkampungan seputar kota Jakarta, banyak yang pelihara lele di pecomberan. Namun saat ini telah sedikit kita dapatkan orang memakai pecomberan lantaran saat ini banyak dipakal deterjen atau sabun colek yang sangatlah keras hingga lele mustahil hidup ditempat pecomberan yang menyimpan limbahnya.

Satu tahun lebih paling akhir ini, seseorang masyarakat di desa Siwarak, Ungaran-Jawa Tengah, Ayah Mulyono Blanten, sudah bikin kolam comberan spesial untuk pelihara ikan lele di pekarangan tempat tinggalnya. Usaha itu sudah berlanjut jadi usaha rumah tangga yang cukup lumayan akhirnya.



Konstruksi kolam/bak 


Untuk menyimpan air limbah rumah tangga, di buat kolam dengan menggali tanah sedalam 75 cm - 80 cm, lebar 2 m, panjang 4 m. Bisa pula ukurannya diperkecil jadi panjang 1, 5 m, lebar 1 m, serta dalam 75 cm. Kolam itu basic serta dindingnya disemen (ditembok) agar tak bocor. Tinggi tembokan dindmg tegaknya dilebihi hingga 25 cm diatas permukaan tanah. Bibir tembokan itu di buat sedikit menjorok ke agar lele sulit melompatinya. Pada satu diantara dinding segi dipasang pipa juga sebagai lubang pelimpasan air, bila berlangsung hujan lebat, supaya bak tak terlampau penuh serta luber


Lele sukai bersembunyi ditempat gelap serta teduh jadi di basic bak dipasang batu-batu atau genting tersusun sedemikian rupa hingga lele bisa bersembunyi dibawah/di sela-selanya. 

Di seputar kolam ditanami tanaman juga sebagai peneduh, umpamanya keladi serta singkong yang daun serta umbinya berguna. Untuk sesaat bisa pula beberapa bak ditutup dengan menempatkan anyaman bambu di atasnya Agar air tak gampang limpas, jadi pengisian bak baiknya cuma sedalam 50 cm saja, lagipula agar Lele tak gampang melompat keluar. Bak/kolam semen yang barusan di buat dinetralkan dahulu dengan merendam sabut kelapa seperlunya sepanjang 2 - 3 hari, seperti sudah di jabarkan pada bab di muka.



Penebaran Benih Lele 

Benih lele yang mulai dipelihara baiknya memiliki ukuran 3 - 5 cm. Kepadatannya 400 ekor pada kolam 8 m2 (50 ekor/m2). 



Pengelolaan 

Saat pemeliharaan di kolam comberan yaitu 6 bln.. Ke kolam itu dimasukkan air limbah serta dapur tersebut sisa-sisa makanan. Kolam comberan Pak Mulyono di Ungaran ini dapat berisi kotoran manusia yang akan dikonsumsi oleh lele. Bisa pula diben pakan berbentuk daging bekicot yang di cacah, bungkil kelapa, bungkil kacang, ampas tahu, dsb yang seumpamanya gampang didapat serta harga nya murah. 

Sesudah dipelihara sepanjang 2 bln., benih lele bakal jadi 10 cm panjangnya, diselenggarakan penjarangan. Di ambil 60 persen dari jumlah lele yang ada di situ, serta lele itu bisa dikonsumsi sendiri juga sebagai panen yang pertama. 

Dua bln. lalu, jadi telah 4 bln. pemeliharaan, lele tumbuh jadi 15 cm panjangnya. Ketika diselenggarakan penjarangan lagi, dengan mengambil 60 persen lagi dari yang ada, kurang lebih beberapa 90 ekor yang bisa dikonsumsi juga sebagai lauk yang disebut panen ke-2.
Bekasnya masih tetap ada 70 ekor, dipelihara selanjutnya sepanjang 2 bln. lagi. Saat dipanen yang paling akhir itu besarnya meraih ukuran 4 - 5 ekor/kg. Jadi panen akhir itu bisa didapat ikan lele sejumlah 15 kg dengan ukuran yang pas untuk mengkonsumsi di restoran. Hingga panen akhir itu juga bisa di jual ke restoran dengan harga yang sangat baik.

Ada sisi yang butuh memperoleh perhatian untuk penyelenggara pembesaran di pecomberan. Mengingat kotornya air, terlebih bila di beri makan tinja, ada kecemasan lele itu dikotori oleh bakteri yang mungkin saja pathogen untuk manusia! Berhubung dengan itu, saat sebelum lele dimasak, mesti diberok sepanjang 2 - 3 hari. Langkah memberok adalah di taruh didalam keranjang, lantas di rendam didalam air yang mengalir, supaya kotoran-kotoran serta bakteri-bakteri tercuci dari tubuh lele.



Pemupukan 

Jika pemeliharaan ikan lele di sawah atau kolam yang dasarnya tanah, jadi pemupukan spesial ditujukan untuk perbanyak type makanan alami yang disenangi oleh ikan lele itu. Sudah dikemukakan dalam bab terdahulu bahwa makanan alami ikan lele yaitu orga- nisme hewani, baik yang hidup di basic perairan ataupun yang melayang-layang di air. Pupuk yang baik untuk perbanyak organisme hewani itu adalah pupuk organik.

Beberapa jenis pupuk organik itu adalah :

  • Beragam type daun-daunan (pupuk hijau). Daun-daun tumbuhan yg tidak terpakai, seperti tanam- tanaman pagar, umpamanya daun kipait, daun kembang sepatu, daun keji beling, dsb, bahkan juga rumput-rumputan serta jerami bisa jadikan pupuk untuk kolam lele.
  • Sampah dapur serta sampah pasar yang berbentuk beberapa bahan yang gampang busuk bisa digunakan juga sebagai pupuk, namun mesti dipisahkan berbahan yg tidak bisa membusuk seperti plastik serta beberapa bahan kaleng serta kaca/gelas.
  • Pupuk kandang yang terdiri atas kotoran beragam type hewan, baik sekali untuk pupuk kolam.
  • Kompos, hasil pembusukan serta fermentasi bahan- bahan organik ini populer bagus untuk pupuk yang bisa perbanyak organisme hewani di kolam.
Langkah pemupukan 

Langkah penggunaan pupuk organik di kolam adalah : 
  • Diaduk serta dibenamkan didalam lumpur basic kolam dengan cara rata.
  • Dionggokkan di sudut-sudut kolam di dekat tempat pemasukan air. Pupuk itu dimasukkan ke keranjang yg tidak terlampau kedap lubang-lubangnya. Keranjang diisi pupuk itu di rendam dengan pancang yang ditancapkan di kolam supaya terus di tempatnya. Atau di buat bilah-bilah bambu atau kayu supaya pupuk itu tak berantakan. Pupuk organik itu bakal membusuk sedikit untuk sedikit. Dalam prose pembusukan itu bakal dihasilkan unsur-unsur hara didalam air. 
  • Unsur hara ini terlebih bakal menyuburkan perkembangan plankton nabati. Plankton nabati yaitu makanan dari zooplankton (jasad renik hewani) serta larva serangga dan cacing-cacing. Zooplankton serta cacing-cacing yaitu makanan ikan lele. 

Zooplankton serta larva serangga dan cacing-cacing bisa pula dengan cara segera mengonsumsi bahan organik yang membusuk. Bau pupuk yang membusuk didalam kolam bisa menarik serangga-serangga untuk bertelur.

Pupuk organik untuk kolam ikan lele bisa dipakai dalam dosis tinggi, yakni 10 ton per ha per th. Pemupukan bisa dikerjakan 2 x per th., masing- masing sejumlah 5 ton per ha.
Pemupukan baiknya ditata bertahap. Pemupukan pertama adalah pada saat persiapan kolam atau saat sebelum ikan ditebarkan. 

Dosis pemupukan pertama 3 ton per ha, atau 30 kg per are (1 are = 100 m2). Bekasnya, sejumlah 2 ton digunakan juga sebagai pupuk susulan ; atau satu bulan sekali kolam di beri pupuk lagi juga sebagai penambahan, semasing 10 persen dari dosis, yaitu 0, 5 ton per ha atau 50 kg per are. Dalam periode waktu pemeliharaan 5 bln. dikerjakan 4 kali pemupukan susulan semasing berselang 1 bln.. 
Penyusunan pemberian pupuk sekian itu didasarkan atas perhitungan bahwa pupuk kandang bakal membusuk perlahan, serta dalam 1 bln. telah mulai habis. Namun bila ditambah dengan pemupukan susulan kesuburan kolam bakal terus bisa dipertahankan.

Tentang pupuk buatan seperti UREA, TSP, DS, tak disarankan untuk kolam ikan lele lantaran pupuk buatan itu tak dengan cara segera menumbuhkan organisma pakan lele tetapi perbanyak fitoplankton saja. Biasanya pupuk kalsium atau kapur seringkali dipakai untuk kolam ikan. Dengan pengapuran, kolam bisa dipertahankan agar situasi pH stabil. Pemakaian kapur untuk kolam lele terlebih ditujukan untuk pemberantasan penyakit, lantaran kapur cuma bermanfaat untuk melakukan perbaikan asimilasi fosfat serta nitrat (unsur-unsur hara yang utama dalam perkembangan fitoplankton). Sedang fitoplankton kurang dibutuhkan pada pemeliharaan ikan lele. 

Bahkan juga mesti di ketahui bahwa pemakaian kapur bisa membunuh organisme hewani seperti cacing-cacing serta larva insekta. Pemakaian kapur pada kolam ikan lele mesti dikerjakan agak lama saat sebelum kolam digunakan untuk pemeliharaan lele. Sesudah penebaran kapur berjalan semmggu, hama/penyakit telah terbasmi, barulah kolam dusi air m untuk menumbuhkan jasad renik, lantas menyusul penebaran benih lele.



Mortalitas 

Jika keadaan air serta makanan yang didapatkan serba cukup, kematian (mortalitas) ikan lele sangatlah kecil. Dalam usaha pembesaran, yang lamanya 6 bln. bahkan juga ada yang hingga 1 th., sering 90 persen ikan lele yang dipelihara bisa dipanen kembali. Dengan cara alamiah ketahanan ikan lele pada keadaan lingkungan yang jelek relatif tinggi.

Jika dikelola dengan baik ikan lele relatif tahan pada penyakit. Dapatkah disebutkan bahwa jika rangkaian aktivitas pengelolaan kolam, yakm pergantian
air satu minggu sekali, makanan penambahan /hari 3 – 5 persen dari berat tubuh, mutu makanan penambahan balk (20 – 25 persen protein), pengontrolan pada hama serta penyakit dengan cara preventif, seluruhnya digerakkan dengan telaten, jadi mortalitas pada ikan lele tak perlu di kuatirkan. Hal semacam ini sebenarnya juga berlaku pada pemeliharaan seluruhnya tipe ikan.



Kepadatan 

Dalam usaha budidaya ikan lele yang intensif, dalam satu unit areal kolam diupayakan supaya bisa dipelmara ikan sebanyak-banyaknya. Untuk ikan lele, kepadatan penebaran bisa lebih tinggi dari pada untuk ikan lam dalam keadaan air yang sama. Tujuannya, satu kolam dimana situasi air tergenang atau sedikit aliran air (stagnant serta/atau semistagnant). Bila untuk pelihara ikan tawes atau karper, cuma dapat meraih kepadatan 3 ekor/m2 Sedang untuk pelihara ikan lele bisa meraih kepadatan 5 hingga 50 ekor per m menurut besarnya lele yang dipelihara.



Produksi KolamPembesaran Lele 

Dari 100 m2 kolam yang ditebari ikan lele sejumlah 1000 ekor, lama pemeliharaan satu tahun dihasilkan 80 persen x 1000 = 800 ekor yang beratnya 150 gr/ekor. Sehmgga akhirnya : 120 kg/100 m2 (are) Produksi persatuan areal itu cukup luas, hingga susah atau tak pas bila diperhitungkan dalam areal hektaran.

Di Thailand, di seputar kota Bangkok, ada cukup banyak perkolaman pemeliharaan ikan lele. Jemsnya sama dengan yang dipelihara di Indonesia, meyakini Glorias batrachus. Jadi bukanlah lele bangkok yang nama ilmiahnya Pangasius sutchif Satu kolam yang luasnya 20 x 20 m2 serta kedalamannya 2, 5 m di Bangkok itu digunakan untuk pelihara ikan lele dengan kepadatan 40 - 50 ekor/m2. Benih ikan yang ditebarkan awal mula sejumlah 48. 000 ekor benih gelondongan ukuran 6 cm (80 ekor/kg). 

Jadi pada kolam 400 m2 itu ditebari benih sejumlah 600 kg. Sesudah saat pemeliharaan 5 bln., bisa dipanen berbentuk ikan mengkonsumsi yang besarnya 200 gr per ekor, panjangnya 25 cm. Hasil yang didapat sejumlah 4. 300 kg. Dengan hal tersebut ada satu kemungkinan bahwa ikan lele bisa meraih produksi 107. 500 kg/ha/musim (5 bln.). Bila bisa pelihara 2 x saat tanam per th., jadi bisa diperhitungkan jumlah produksi 215. 000 kg/ha/th.. 

Utama untuk di ketahui bahwa di Bangkok itu ransum yang didapatkan pada ikan lele terdiri atas 90 persen daging ikan sisa-sisa (trash fish) yang dicacah serta 10 persen beras pecah. Ransum itu diberikan pada ikan lele sejumlah 5 persen berat tubuh ikan /hari. Konversi makanan ersebut 6 : 1, bermakna 6 kg makanan jadi 1 kg dagingkan.

Tentang tipe serta mutu ransum untuk ikan lele di Indonesia masih tetap butuh ditingkatkan. Beberapa petani di Blitar, umpamanya, mempergunakan daging keong toksin (bekicot) yang dicacah, digabung dengan dedak. Namun perbandingannya tak spesifik. Jadi hasil perkembangan ikan lelenya tak demikian cepat. Dalam setahun kan lele itu baru meraih berat 100 gr saja.

Tidak sama dengan ikan karper yang telah diupayakan dengan cara besar-besaran, di Indonesia sekarang ini pemeliharaan ikan lele masih juga dalam step kecil-kecilan saja. Sebagian aspek penghambatnya adalah penyediaan benih terbatas serta perubahan harga yang belum setinggi ikan karper, pertumbuhannya lambat, serta juga sebagai ikan yang karnivora, membutuhkan makanan penambahan yang banyak terkandung protein hewani agar bisa berkembang jadi industri.


Baca juga Cara Teknik Pemijahan Ikan Cupang

Penyakit serta Pemberantasannya 

Seperti perihal ikan-ikan lain, ikan lele dapat juga diserang beragam penyakit. Berbagaijenis pemicu penyakit ikan seperti bakteri, virus, Lernaea, cacing Dactylogyrus, dsin sebagainya sudah menyebar luas serta disangka senantiasa serta pasti ada di seluruhnya perairan. Oleh karenanya penularan cepat berlangsung. Penyakit ini bisa dihindarkan jika keadaan badan ikan itu senantiasa baik, hingga ketahanan pada penyakit jadi tinggi.

Beragam tipe obat pencegah, butuh diberikan pada saat ikan-ikan diangkat dari kolam, setelah diangkut dari atau ke daerah lain, atau pada saat ikan dipindahkan dari kolam ke kolam lain. Akan tetapi setelah ikan dipindahkan dari kolam ke kolam lain, kemungkinan untuk terserang penyakit juga tetap harus ada. Jadi langkah yang bisa disarankan untuk menghindari penyakit adalah pelihara ikan-ikan sebagus mungkin saja, membuat kesegaran air, serta berikan makanan yang cukup.

Mulai sejak satu tahun lebih paling akhir ini seringkali ikan-ikan di negara kita terkena penyakit yang menyebabkan banyak kerugian. Ikan-ikan yang mati bisa meraih berton-ton jumlahnya. Dapatkah ikan yang terserang penyakit itu digunakan? Bisa!

Di Thailand pernah berlangsung wabah besar yang mengakibatkan banyak kematian ikan lele serta ikan mas yang dibudidayakan dengan cara besar-besaran disana. Jadi bangkai ikan yang baru saja mati (belum busuk) di buat tepung ikan. Di Thailand juga dibuktikan bahwa ikan yang terserang penyakit bakterial bisa dikonsumsi orang bila tebih dulu di rebus cuma kurun waktu 5 menit saja, tak beresiko untuk manusia yang mengkonsumsinya. Lebih-lebih bila digoreng didalam minyak yang demikian panas, pasti lebih aman lagi. Jadi mengonsumsi ikan me mang semestinya dimasak hingga betul-betul masak, angan cuma masak di luarnya saja! 

Mengenai beberapa jenis penyakit yang di ketahui menyerang ikan lele adalah :

Penyakit bintik putih 
Penyakit ini dikarenakan oleh protozoa (binatang bersel satu) Ichthyophthirius multifiliis. Tanda-tanda yang muncul berbentuk bintik-bintik putih pada permukaan kulit serta insang ikan. Pada ikan yang terkena penyakit cukup kronis, kulit ikan serta irisangnya selekasnya rusak serta tak berapakah lama bakal mati.
Penyakit ini banyak muncul pada kolam yang airnya tak bertukar (air tergenang). Pada air yang mengalir, penyakit inijarang berlangsung.


Pencegahan
Untuk menghindar supaya tak berjangkit penyakit bintik putih, air kolam mesti kerap ditukar atau dialir air baru yang fresh serta jernih.



Penyembuhan 
Jika ikan telah telanjur terkena penyakit ini umumnya susah sembuh. Usaha yang butuh diprioritaskan adalah bagaimanakah agar penyakit ini tak semakin meluas serta menyerang ikan-ikan yang lain.
Pencegahan ini dikerjakan lewat cara buang air kolam. Mesti dijaga supaya air buangan ini tak menularkan pada ikan di kolam-kolam lain.
Lalu kolam dilewatkan kering sepanjang 2 - 3 hari, lantas diselenggarakan pengapuran dengan kapur yang panas (CaCO3). Dosisnya 10 kg per 100 m2. Sesudah dilewatkan 3 hari, kolam bisa digunakan lagi dengan aman. 

Sebagian obat yang bisa digunakan untuk menyembuhkan penyakit bintik putih adalah :
Malachyte green. 1 gr (berbentuk serbuk) untuk air kolam 10 m2, penyembuhan diulang tiap-tiap 2 hari, dalam 10 hari, ikan bakal sembuh. Dalam penyembuhan langkah tersebut, terlebih yang dikerjakan cukup lama, kolam mesti diaerasi serta ikan di beri makanan yang cukup baik. 

Formalin. Ikan yang sakit dimandikan sehari-hari lewat cara merendam dalam larutan formalin 30 persen (dalam dosis 1 : 4000), lamanya perendaman 1 jam.
Garam dapur. Larutan garam dapur sejumlah 30 mg per liter dengan saat perendaman 1 menit serta dikerjakan sehari-hari, sepanjang 3 - 5 hari berturut-turut. Langkah tersebut dapat juga mengobati penyakit bintik putih.



Penyakit bakterial 
Penyakit yang dikarenakan oleh bakteri Aeromonas serta Pseudomonas sudah banyak didapati menyerang ikan lele serta menyebabkan kematian massal pada lele di negeri kita. Wabah ini sudah berlangsung diakhir th. 1981, menyerang ikan lele yang dipelihara di kolam ataupun yang hidup di perairan umum (danau, sungai, waduk). 

Penyakit ini menyebabkan rusaknya pada organ dalam (hati, limpa), daging, serta menyebabkan tanda-tanda bisul-bisul yang mengakibatkan borok-borok. Jadi, mengakibatkan benar-benar sangat kronis serta sulit diobati.


Pencegahan 
Biasanya bibit penyakit, terlebih berbentuk bakteri yang sangatlah kecil serta telah menyebar di seluruhnya perairan, sulit sekali diberantas hingga selesai. Lantaran air adalah media penular yang membawa bibit-bibit penyakit dengan cara luas. Jadi langkah pencegahanlah yang perlu dipahami betul-betul oleh petani ikan. Mesti dipahami bahwa ikan bakal terlepas dari munculnya wabah penyakit jika ikan Senantiasa dalam keadaan yang baik. Keadaan baik berarti makanan cukup, situasi ingkungan baik, bersih dari semua jenis pencemaran, supaya ikan-ikan berdaya tahan tinggi untuk membuat kekebalan alamiah pada beragam penyakit. Aksi untuk membuat kekebalan alamiah itu, tercakup didalam aktivitas pengelolaan perkolaman serta pemeliharaan ikan.



Penyembuhan 
Untuk ikan yang telanjur sakit, jika belum demikian kronis, bisa diobati dengan sebagian obat, diantaranya antibiotika.



Antibiotika 
Obat-obat antibiotika seperti Kemicitin, Tetrasklin, Streptomisin yang berbentuk serbuk, digabungkan ke makanan ikan. Dosisnya mesti diperhitungkan supaya tiap-tiap 100 gr berat ikan, bisa. mengonsumsi 1 mg antibiotika itu /hari. Lama pemberian obat ini 2 - 3 minggu. 

Butuh di ketahui bahwa jika piemakaian antibiotika tak sesuai sama dosis yang sudah diputuskan, atau perhitungannya kurang jeli, jadi lama-keamaan bakteri bakal kebal pada obat itu. Mengakibatkan, obat itu tak mempan lagi untuk memberantas type bakteri spesifik.
Antibiotika dapat juga diberikan dengan disuntikkan. Dosisnya, larutan chloramphenicol (kemicitin) 1 : 1, 5, sejumlah 1 - 2 ml disuntikkan ke rongga perut (intra abdomincal cavity) untuk tiap-tiap berat tubuh ikan 200 gr. Penyuntikan butuh diulang tiap-tiap 2 - 3 hari hingga periode waktu 2 minggu. Bila langkah tersebut sukses, umumnya bisa tampak tanda-tanda penyebuhan dari hari ke hari.



Penyakit oleh Jamur 
Ada jamur yang tumbuh didalam lingkungan air seperti Saprolegnia serta Achlya. Jamur ini tumbuh pada ikan-ikan yang pada awal mulanya memanglah telah menanggung derita luka-luka, lemah, sakit, atau pada ikan yang telah mati. Jamur juga menyerang telur ikan yang tidak berhasil menetas, serta lalu menulari telur-telur lain yang sehat.

Jamur ada di tiap-tiap tipe perairan air tawa terlebih yang memiliki kandungan banyak bahan organik. Jamur itu hidup juga sebagai saprofit pada jaringan badan bukanlah adalah penyakit sejati, lantaran jamur tidak bisa menyerang ikan yang betul-betui sehat. Tetapi menyerang ikan yang luka-luka atau telah lemah.
Jamur, terutama Saprolegnia, bisa menyerang seluruhnya type ikan di semua jenis lingkungan. Sinyal ada jamur ini tampak juga sebagai serabutputih seperti kapas yang tumbuh di bagian badan ikan yang teruka. Ikan yang diperlakukan kurang jeli saat penangkapan, serta pengangkutan, kerap menanggung derita luka-l uka yang lalu diserang jamur.

Pencegahan 
Ikan jangan sempat terluka, lewat cara penangan an yang jeli, tak meletakkan ikan dalam tempat yang sempit hingga berdesakan.

Penyembuhan 
Penyakit ikan yang dikarenakan oleh jamur dapa diobati dengan tiga langkah, yakni di rendam larutan kalium permanganat, larutan garam dapur, serta larutan malachyte green. Ikan di rendam dalam larutan Kalium permanganat 1 gr per 100 liter, sepanjang 60 - 90 menit. Ikan di rendam dalam larutan garam dapur (10 gr per liter) sepanjang 1 menit.

Sering kali beberapa pakar menyarankan untuk menyembuhkan penyakit jamur dengan larutan malachyte green. Serbuk malachyte green dicampurkan di air juga sebagai larutan buku (1 mg serbuk dicampurkan dalam 450 ml air). Untuk merendam ikan, 1 - 2 ml larutan baku itu dicampurkan (diencerkan) dalam 1 liter air, untuk digunakan merendam ikan sepanjang 1 jam.

Pada penetasan telur ikan, juga sangatlah butuh untuk dibiasakan menyembuhkan lewat cara merendam telur ikan didalam malachyte green. Dosisnya 1 gr per 200 liter air, lamanya perendaman ½ hingga 1 jam.
Pencegahan jamur pada telur ikan ini sangatlah butuh jika telur ikan ditetaskan didalam corong-corong penetas pada pembenihan ikan dengan cara buatan.


Penyakit lain

Beragam tipe penyakit yang menyerang ikan, senantiasa ada kemungkinan juga menyerang ikan lele. Namun hingga sekarang ini belum ada data yang pasti tentang beberapa jenis penyakit yang lain. Penyakit Lernaea pernah didapati menginfeksi ikan lele namun nampaknya tak mematikan. Memanglah beberapa jenis ikan memiliki kekebalan yang tidak sama pada beragam penyakit. Suatu hal parasit bisa menghinggapi seekor ikan, terus ikannya tak jadi sakit, tetapi jadi penyebar atau penular untuk ikan-ikan type lain yang sensitif.



Hama Ikan Lele 

Yang disebut dengan hama adalah binatang-binatang yang mengakibatkan matinya atau hilangnya ikan lantaran dikonsumsi atau dirusak badannya. Hama ikan yang disebut yaitu binatang-binatang yang agak besar ukurannya, jadi lain dengan parasit yang mengakibatkan satu tanda-tanda penyakit. Hama dibedakan dari parasit atau penyakit lantaran hama tak menyebabkan imunitas pada ikan, sedang penyakit serta parasit menyebabkan ketahanan itu.

Hama ikan itu diantaranya : serangga yang menusuk serta mengisap ikan hingga mati. Umpamanya, bebeyasan (bhs Sunda), insekta genus Notonecta. Serangga ini datang menyerbu kolam pemeliharaan ikan dalam jumlah besar. Jika kolam dipupuk dengan bahan organik umumnya dia datang berbondong-bondong. 

Terlebih ikan-ikan kecil mati ditusuk serta diisap cairan badannya oleh serangga ini. Serangga Notonecta ini kurang lebih ebesar butiran beras, karenanya oleh orang Sunda dimaksud bebeyasan (beyas = beras). la bisa terbang beralih dari satu kolam ke kolam lain. Korban benih ikan yang dikarenakan oleh hama ini bisa cukup besar. Langkah pemberantasannya juga susah lantaran serangga ini selekasnya terbang meninggalkan kolam jika kolam di beri obat yang bisa mematikannya.

Petani mencari akal dengan menuangkan minyak tanah serta sebisa-bisanya meratakan minyak itu di permukaan kolam, supaya serangga yang nampak ke permukaan air, bakal mengisap minyak tanah, lantas mati. Sudah pasti minyak tanah tak bisa terlampau banyak di tuang ke kolam pemeliharaan ikan, lantaran bakal meracuni ikan. Jadi itu tak disarankan.

Penggunaan pestisida juga belum bisa disarankan, lantaran belum di teliti serta belum diketemukan type insektisida yang efisien pada pemberantasan serangga Notonecta ini. Meskipun sekian untuk ikan lele bahaya serangga ini tak demikian besar, lantaran ikan lele yang masih tetap kecil umumnya dipelihara didalam kolam kecil yang gampang dipantau. Petani yang rajin, bila lihat di kolam ada Notonecta, bakal selekasnya bersihkan kolamnya dengan suatu waring untuk menyerok serangga itu, lantas mematikannya. Jadi, dengan cara mekanis saja. Untunglah untuk ikan yang telah agak besar, Notonecta tak demikian membahayakan. 

Serangga lain yang kerap menyerang ikan dengan menusuk serta mengigitnya hingga mati ialahjentik-jentik dari capung. Untunglah jentik capung ini tak demikian banyak jumlahnya serta tak pernah ada data penyerangan hebat dari capung ini.

Hama lain yang perlu di perhatikan adalah binatan mamalia (binatang menyusui) seperti linsang, kucing liar, musang air atau berang-berang. Binatang type ini dengan cara periodik bisa menyerbu satu kolam atau sawah dimana ikan dipelihara. Bisa datang sendiri-sendiri namun terkadang datang berbondong-bondong. Binatang ini terjun ke air, menguber serta menangkap ikan, serta mengkonsumsinya hingga kenyang. 

Karenanya bisa menggunakan seisi kolam kurun waktu 1 - 2 malam berturut-turut. Berang-berang itu pada siang hari berdiam di sarang- sarangnya di rimbunan tumbuhan di daratan di seputar perkampungan atau pinggir rimba. Pemberantasannya dengan menangkap habis (membasmi) binatang ini. Jadi seperti tikus hama padi, daya usaha orang untuk memberantasnya dengan beragam akal serta langkah. Bila memerlukan juga dipakai toksin. Kepekaan berang-berang pada toksin juga seperti tikus. 

Bersihkan semak-semak di seputar perkampungan adalah usaha supaya berang-berang tak beroleh lingkungan hidup yang baik.
Ada orang yang coba menangkap berang-berang dengan menempatkan perangkap. Namun akhirnya pasti tidak bisa memberantasnya dengan cara selesai. 

Beragam type binatang pemakan ikan adalah hama yang cukup serius serta mesti di perhatikan. Pada kolam pemeliharaan yang letaknya di pekarangan, burung gampang dihalau, hingga tak menyebabkan banyak kerugian. Namun untuk pemeliharaan di sawah, burung ini cukup merisaukan. Langkah pemberantasan juga susah ; sama seperti dengan permasalahan burung pemakan padi. 

Binatang lain, seperti ular, ikan-ikan buas seperti ikar. gabus, belut serta bahkan juga katak, juga adalah hama untuk ikan yang dipelihara termasuk juga ikan lele. Langkah pemberantasan yang efisien serta selesai juga belum didapatkan. Usaha sebisa-bisanya iyalkah yakni menangkap pada saat tampak di dalam atau pacar seputar kolam.
Paling akhir yang bisa pula di sebut musuh peternak ikan iyalahpencuru (bukanlah hama) pencurian yaitu pemhambat untuk tiap-tiap usaha.



Modernisasi Budidaya Ikan Lele 

Usaha budidaya ikan lele belum diadakan oleh dengan cara moderent serta intensif langkah pemijahan serta dan pembesaran masih tetap dengan cara kecil-kecillan serta akhirnya belum memuasakan. 

Hal–hal tersebut di bawah ini butuh selalu menurus di tingkatkan yakni :

  • Percobaan pemijahan serta ransangan hormone.
  • Meneteskan telur yang dihasilkan didalam corong penetesan supaya termonitor dengan dengan maksud menghimpit mortalitasnya sekecil mengkin.
  • Mengadakan percobaan perihal sususnan makanan ikan lele supaya perumbuhan cepat tetapi harga makanan mesti mencukupi nilai produksinya.
  • Mengadakan percobaan untuk menanggulangi penyakit serta hama. 
Di Filipina, dimana ikan lele juga disukai mulai sejak th. 1975, sudah dikerjakan percobaan injeksi hormon. Namun belum sukses untuk menghasilkan ikan lele dalam jumlah besar.
Di Indonesia, apa yang telah dikerjakan oleh petani di Blitar, yang bikin kreasi berbentuk pembuatan kotak-kotak pemijahan untuk ikan lele, seperti yang di sajikan dalam bab di muka adalah langkah baik sekali. Lantaran bisa lebih kuasai tehnik yang memudahka pengontrolan anak-anak lele yang baru menetas, untuk menghimpit mortalitasnya.

Perkembangan ikan lele yang dipelihara oleh petani kita, hingga saat ini akhirnya masih tetap belum memuaskan. Kurun waktu 1 th. ikan lele yang dipelihara baru meraih 100 - 150 gr. Juga sebagai bandingan, di Thailand ikan lelejenis yang sama juga dengan yang kita memelihara, yaitu Clarias batrachus, bisa meraih berat tubuh rata-rata 200 gr kurun waktu 4 bln.

Aspek utama dalam percepatan perkembangan ikan adalah mutu serta banyak makanan yang didapatkan mesti baik. Ini mesti bisa diupayakan oleh beberapa petani untuk memperbaikinya. Dapatkah dimaklumi bahwa tiap-tiap modernisasi hanya bisa dikerjakan dengan cara bertahap. 

Mulai saat ini, berhubung meningkatnya keinginan bakal ikan lele untuk mengkonsumsi kota (restoran), diimbangi dengan harga nya yang bertambah, adalah dorongan untuk beberapa petani untuk mengadakan modernisasi dalam tehnik budidaya ikan lele.



Tipe - tipe Pakan Ikan Lele

  • Pelet - Type pakan pertama serta paling banyak dipakai yaitu pakan berupa pelet. Pelet yaitu pakan buatan yang di produksi oleh pabrik. Serta komposisinya memiliki kandungan kombinasi dari beragam jenis tepung (terigu, ikan, tulang, daging) bungkil kedelai serta kelapa, mineral, dedak, minyak serta penambahan jenis - jenis vitamin yang diperlukan ikan lele. Ada dua type pelet yang beredar di market serta telah terkenal oleh orang-orang, yakni pelet apung serta pelet terbenam. Keduanya memiliki karakter yang tidak sama tetapi sangatlah disenangi lele. Banyak perusahaan pertanian di Indonesia yang menghasilkan pelet ikan lele. Kita dituntut untuk lebih selektif dalam pilih pelet yang paling pas untuk budidaya ikan lele punya kita sendiri. Pelet yang didapatkan sebaiknya memiliki kandungan protein yang tinggi. Umumnya pelet apung memiliki kandungan semakin banyak protein dari pada pelet terbenam. Nah, tersebut kenapa dalam budidaya ikan lele pelet terbenam cuma diberikan mendekati akhir saat panen.

  • Pakan Penambahan - Pakan type ini banyak dipakai untuk pembesaran serta meminimalkan cost produksi. Pakan penambahan tak dianjurkan untuk diberikan terlampau banyak. Pakan penambahan diberikan sekurang-kurangnya sepuluh hari mendekati saat panen. Dengan memberi pakan penambahan, banyak peternak lele memiliki pengalaman yang kurangi ukuran pelet terbenam di minggu paling akhir waktu panen. Mengenai type pakan penambahan sangatlah beragam, itu juga bergantung pada susah tak nya pakan itu diperoleh oleh peternak lele. Pakan penambahan yang kerap dipakai oleh beberapa peternak yaitu ayam tiren, ikan runcah dan lain-lain. Hal yang terutama yaitu pakan itu terus mempunyai kandungan protein yang tinggi serta mempunyai gizi yang cukup hingga bisa mengoptimalkan perkembangan ikan lele. Tetapi kita juga tak bisa lupa tentang kebersihan pakan. Pakan penambahan juga banyak terkandung penyakit, hingga harus untuk dibikin bersih terlebih dulu.
  • Pakan Alami - Pakan alami yaitu pakan yang datang dari alam yang memiliki kandungan banyak protein tinggi. Sangat cocok untuk mempercepat perkembangan ikan lele. Beragam type pakan alami lele diantaranya cacing sutera. Cacing sutera sangatlah pas untuk lele dalam sistem pembenihan. Sangatlah baik untuk dipakai juga sebagai pakan lele/benih lele usia 4 hari hingga 13 hari. Sedangakan pakan alami yang lain yang bisa diberikan yaitu plankton, uget-uget/cuk, kutu air serta mikroorganisme lain yang bisa hidup serta berkembang didalam media kolam lele. Lantaran perkembangan mikroorganisme ini tidaklah gampang, jadi butuh dikerjakan pengomposan/kultur pada kolam perawatan benih maksudnya yaitu supaya pembesaran supaya perkembangan mikroorganisme itu dapat semakin banyak. Baiknya kita tak ganti air kolam sampai waktu panen usai, terkecuali berlangsung beberapa hal yang mutlak dibutuhkan seperti bila air memiliki kandungan toksin atau zat beresiko untuk ikan. Terlebih ikan lele sangkuriang yang saat ini banyak dibudidayakan.


Ketentuan Pemberian Pakan Lele

Pakan Apung

  • Kita semprotkan sedikit air ke pakan, cukup hingga basah serta tak becek. Kemudian kita aduk rata serta kita biarlah seputar 20 menit hingga pakan jadi agak kenyal serta siap tebar. 
  • Kita tebar pakan dengan cara rata di media ikan lele sedikit untuk sedikit hingga kita bisa tahu seberapa cepat lele menggunakan pakana itu.
  • Kita tebar selalu pelet sampai ikan lele kenyang.
  • Kita hentikan pemberian pakan bila ikan tampak melambat serta tampak kenyang. 


Pakan Tenggelam
  • Pakan tak perlu kita basahi.
  • Kita sebarkan pakan di satu titik sampai ikan kenyang serta kita hentikan waktu ikan tampak lambat waktu makan. 


Waktu Pemberian Pakan

Pemberian pakan yang benar serta dianjurkan yaitu 4 hingga 6 kali sehari

  • 4x satu hari yakni jam : 09. 00, 13. 00, 17. 00, 21. 00 
  • 6x satu hari yakni jam : 09. 00, 12. 00, 15. 00, 17. 00, 19. 00, 21. 00 
Penentuan jam terserah pada kita, tetapi sesudah kita pilih satu diantara, baiknya kita berkelanjutan untuk memakai pilihan itu selanjutnya. 


Larangan Dalam Pemberian Pakan 

  • Janganlah terlampau banyak memberi pakan. Pakan yang tersisa bakal menyatu dengan air jadi amoniak serta bisa meracuni lele.
  • Janganlah mengobok - obok kolam waktu lele makan atau sebentar sesudah ikan lele menggunakan makanannya. Lele yang stress bakal memuntahkan kembali pakan serta jadi amoniak di media kolam.
  • Janganlah berikan makan lele waktu hujan.
  • Janganlah berikan makan saat pagi sekali lantaran insang riskan terserang radang bila terlampau pagi.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Cara Budidaya Ikan lele Komsumsi Dan Tips Pembesaranya

0 komentar:

Post a Comment