DUNIA IKANKU

Cara Budidaya Ikan Lele,Budidaya Ikan Hias Air Tawar,teknik budidaya,Budidaya Peternakan Dan Budidaya Perkebunan

Saturday, 21 November 2015

Cara Budidaya Cacing Sutera ( Tubifex Sp )

Cacing Sutera

Cacing sutera (Tubifex.sp.) atau sering disebut cacing rambut merupakan pakan ikan hias yang paling popular. Hampir semua pembudidaya dan pemelihara ikan hias menggunakannya sebagai pakan utama, hal ini dikarenakan hamper semua jenis ikan hias dapat diberi pakan ini, dan memang pakan ini dapat mempercepat laju pertumbuhan ikan. Cacing sutera termasuk dalam fillum Annelida dan family Tubifidae. Tubuhnya amat kecil tetapi panjangnya mencapai 30 cm, dengan warna merah kecoklatan. Badannya bersegmen-segmen atau beruas-ruas antara 30 sampai 60 ruas. Hidupnya disungai atau danau dengan dasar yang halus dan lembek atau daerah berlumpur. Sangat banyak ditemukan pada daerah yang mengandung bahan organik tinggi, seperti daerah limbah peternakan, industry tahu dan daerah limbah lainnya. Hal ini dikarenakan cacing ini memakan detritus, alga serta bahan organik yang terlarut dalam lumpur. Hewan ini banyak berkelompok didasar perairan dan terlihat seperti gumpalan yang berumbai-umbai pada perairan berarus.

  •  Cacing tubifex sering disebut dengan cacing sutera, klasifikasi cacing sutra menurut Gusrina (2008) adalah :
  • Cacing ini memiliki bentuk dan ukuran yang kecil serta ramping dengan panjangnya 1-2 cm, sepintas tampak seperti koloni merah yang melambai-lambai karena warna tubuhnya kemerah-merahan, sehingga sering juga disebut dengan cacing rambut. Cacing ini merupakan salah satu jenis benthos yang hidup di dasar perairan tawar daerah tropis dan subtropis, tubuhnya beruas-ruas dan mempunyai saluran pencernaan, termasuk kelompok Nematoda. Cacing sutera hidup diperairan tawar yang jernih dan sedikit mengalir. Dasar perairan yang disukai adalah berlumpur dan mengandung bahan organik. Makanan utamanya adalah bagian-bagian organik yang telah terurai dan mengendap di dasar perairan tersebut.
  • Cacing sutera merupakan organisme hermaprodit yang memiliki dua alat kelamin jantan dan betina sekaligus dalam satu tubuh. Berkembangbiak dengan bertelur, proses peneluran terjadi di dalam kokon yaitu suatu segmen yang berbentuk bulat telur yang terdiri dari kelenjaar epidermis dari salah satu segmen tubuhnya. Telur tersebut mengalami pembelahan, kemudian berkembang membentuk segmen-segmen. Setelah beberapa hari embrio dari cacing ini akan keluar dari kokon. Cacing sutera ini mulai berkembangbiak setelah 7-11 hari.
  • Induk yang dapat menghasilkan kokon dan mengeluarkan telur yang menetas menjadi tubifex mempunyai usia sekitar 40-45 hari. Jumlah telur dalam setiap kokon berkisar antara 4-5 butir. Waktu yang dibutuhkan untuk proses perkembangbiakan telur di dalam kokon sampai menetas menjadi embrio tubifex membutuhkan waktu sekitar 10-12 hari. Jadi daur hidup cacing sutera dari telur, menetas hingga menjadi dewasa serta mengeluarkan kokon dibutuhkan waktu sekitar 50-57 hari.
Siklus Cacing Sutera

Cacing sutera (Tubifex.sp.) atau sering disebut cacing rambut merupakan pakan ikan hias yang paling popular. Hampir semua pembudidaya dan pemelihara ikan hias menggunakannya sebagai pakan utama, hal ini dikarenakan hamper semua jenis ikan hias dapat diberi pakan ini, dan memang pakan ini dapat mempercepat laju pertumbuhan ikan. Cacing sutera termasuk dalam fillum Annelida dan family Tubifidae. Tubuhnya amat kecil tetapi panjangnya mencapai 30 cm, dengan warna merah kecoklatan. Badannya bersegmen-segmen atau beruas-ruas antara 30 sampai 60 ruas. Hidupnya disungai atau danau dengan dasar yang halus dan lembek atau daerah berlumpur. Sangat banyak ditemukan pada daerah yang mengandung bahan organik tinggi, seperti daerah limbah peternakan, industry tahu dan daerah limbah lainnya. Hal ini dikarenakan cacing ini memakan detritus, alga serta bahan organik yang terlarut dalam lumpur. Hewan ini banyak berkelompok didasar perairan dan terlihat seperti gumpalan yang berumbai-umbai pada perairan berarus. 

Habitat Cacing Sutra

Cacing ini hidup pada subtrat lumpur dengan kedalaman 0 – 4 cm dengan perincian dibagi menjadi kedalaman 2-4cm. Seperti hewan air lain bahwa air memegang peranan penting buat kelangsungan hidup cacing ini. Untuk parameter optimal cacing sutra bisa diperhatikan data berikut:

  •      pH : 5,5 -8,0
  •      Suhu : 25 – 28 C
  •      DO(oksigen terlarut) : 2,5 – 7,0 ppm
  •       Amoniak : <3,6 (kalau sampai lebih, cacing bisa mati

     Makanan Cacing Sutera

Karena cacing sutra termasuk makhluk hidup, tentunya cacing sutra tersebut juga butuh kaman. Makanannya adalah bahan organik yang bercampur dengan lumpur atau sedimen di dasar perairan. Cara makan cacing sutra adalah dengan cara menelan makanan bersama sedimennya dan karena cacing sutra mempunyai mekanisme yang dapat memisahkan sedimen dan makanan yang mereka butuhkan.


Persiapan Alat dan Bahan Budidaya Cacing sutra (tubifex sp)
   
 Pemupukan
Wadah atau tempat dipake berukuran 80 x 20 x 15 (PxLxT) dan anda bisa membuat wadah tersebut dari kolam, plastik, terpal, dll.
Cara Kerja
1    Persiapan Wadah
      Wadah diisi lumpur sebanyak 3 liter (3,7kg) beserta pupuk tokai 3 liter juga (3kg) diaduk-  aduk sampai rata lalu disebar supaya tingginya mencapai 4 cm.
      Pemasukan Air
      Masukkan air sampai tingginya 2 cm dari subtrat lalu diamkan selama 10 hari dan biarkan bakteri yang bekerja tapi jangan lupa dengan yang namanya aerasi tambah lagi kalau bisa dibuatlah aliran air.
     Penebaran Cacing
     Setelah 10 hari tersebut, tebar cacing tersebut ke wadah yang sudah disediakan. Saran saya bagilah cacing menjadi gerombolan-gerombolan yang terpisah lalu disebar ke wadah.
       



Filum   : Annelida
Kelas   : Oligochaeta
Ordo    : Haplotaxida
Famili  : Tubifisidae
Genus  : Tubifex
Spesies: Tubifex sp.




A.Cacing sutera (Tubifex.sp.) 

            Cacing ini hidup pada subtrat lumpur dengan kedalaman 0 – 4 cm dengan perincian dibagi menjadi kedalaman 2-4cm. Seperti hewan air lain bahwa air memegang peranan penting buat kelangsungan hidup cacing ini. Untuk parameter optimal cacing sutra bisa diperhatikan data berikut:
            berikut adalah cara membuat pupuk untuk cacing sutra, akan dijelaskan step by step berikut ini:

o    Pertama ente cari dah tuch yang mananya peternakan ayam. Ente beli yang namanya tokai ayam – kalau ane dapet dari peternakan di Fakultas peternakan IPB dan itu gratis trus ente jemur 6 jam.
o    Trus Ente cari bakteri yang buat fermentasi tuch Tokai namanya (EM4) ente coba aja cari di toko pertanian atau toko peternakan atau balai peternakan
o    Ente aktifin dulu tuch bakteri caranya ¼ sendok makan gula pasir + 4ml EM4 + dalam 300ml air trus ente diemin bentar aja 2 jam aja cukup
o    Trus ente campur cairan itu ke 10kg tokai yang dah di jemur tadi – inget ya ngaduknya harus rata
o    Trus masukin ke wadah yang ketutup rapet selama 5 hari baru ente guna’in

Wadah

Perkembangbiakan

            Cacing ini berkembang biak dengan pemutusan dan pembuahan seperti jenis cacing lainnya yang bersifat hermaprodit. Dengan sifatnya yang hermaprodit ini pembudidayaannya akan lebih mudah namun sampai saat ini masih banyak petani yang belum  dapat mengembangbiakannya, dan lebih banyak yang mengambilnya langsung dari alam. Hal ini diakibatkan kurangnya informasi tentang cara budidaya cacing ini serta biaya yang dikeluarkan lebih banyak dibanding menangkapnya dari alam.
Pembudidayaan cacing sutera ini penting karena pasokan cacing sutera dialam tidak menentu, apalagi jika musim penghujan dimana banyak cacing yang terbawa arus serta berkurangnya bahan organik yang terbawa oleh air.
Kebersihan Cacing Untuk Pakan Ikan
            Seperti kita ketahui sungai-sungai tempat menangkap cacing sutera jarang ada yang bersih. Banyak limbah yang mencemari lingkungan hidupnya serta terpadat banyak penyakit yang terbawa dalam tubuh cacing suter. Oleh karena itu walaupun cacing ini bermanfaat tetapi termasuk dalam rantai masuknya penyakit ke tubuh ikan apabila tidak dibersihkan terlebih dahulu.
Ada beberapa cara untuk meminimalisir efek negatifnya yaitu :
1.       Setelah cacing dicuci bersih, aliri dengan air mengalir selama 24 jam terus menerus sehingga  semua kotoran baik dalam tubuh maupun luar tubuh cacing terlarut. Cara ini amat efektif namun tidak efisien dari segi listris dan konsumsi airnya, sehingga akan menambah beban biaya.
2.       Cacing dimasukkan dalam ember hamper tanpa air atau dengan air sedikit. Kemudian setiap 3 jam, diberi tutup sekitar setengah jam. Cacing yang naik diambil dan lakukan perlakuan tadi dari awal samapi 24 jam. Setalah itu cuci dengan air bersih dalam serokan. Cara ini mungkin kurang efektif namun lumayan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang ada pada cacing.
3.         Cara ini dengan pemberian obat-obatan. Cacing dapat direndam dengan antibiotik dan Metilen blue beberapa saat sebelum diberikan. Cara ini cukup baik tetapi mengakibatkan resistensi penyakit terhadap obat-obatan yang dikemudian hari akan membuat resiko yang lebih terhadap ikan.


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Cara Budidaya Cacing Sutera ( Tubifex Sp )

0 komentar:

Post a Comment