Cacing Sutera |
Cacing
sutera (Tubifex.sp.) atau sering disebut cacing
rambut merupakan pakan ikan hias yang paling popular. Hampir semua pembudidaya
dan pemelihara ikan hias menggunakannya sebagai pakan utama, hal ini
dikarenakan hamper semua jenis ikan hias dapat diberi pakan ini, dan memang
pakan ini dapat mempercepat laju pertumbuhan ikan. Cacing
sutera termasuk dalam fillum Annelida dan family Tubifidae. Tubuhnya amat kecil
tetapi panjangnya mencapai 30 cm, dengan warna merah kecoklatan. Badannya
bersegmen-segmen atau beruas-ruas antara 30 sampai 60 ruas. Hidupnya disungai
atau danau dengan dasar yang halus dan lembek atau daerah berlumpur. Sangat
banyak ditemukan pada daerah yang mengandung bahan organik tinggi, seperti
daerah limbah peternakan, industry tahu dan daerah limbah lainnya. Hal ini
dikarenakan cacing ini memakan detritus, alga serta bahan organik yang terlarut
dalam lumpur. Hewan ini banyak berkelompok didasar perairan dan terlihat
seperti gumpalan yang berumbai-umbai pada perairan berarus.
- Cacing tubifex sering disebut dengan cacing sutera, klasifikasi cacing sutra menurut Gusrina (2008) adalah :
- Cacing ini memiliki bentuk dan ukuran yang kecil serta ramping dengan panjangnya 1-2 cm, sepintas tampak seperti koloni merah yang melambai-lambai karena warna tubuhnya kemerah-merahan, sehingga sering juga disebut dengan cacing rambut. Cacing ini merupakan salah satu jenis benthos yang hidup di dasar perairan tawar daerah tropis dan subtropis, tubuhnya beruas-ruas dan mempunyai saluran pencernaan, termasuk kelompok Nematoda. Cacing sutera hidup diperairan tawar yang jernih dan sedikit mengalir. Dasar perairan yang disukai adalah berlumpur dan mengandung bahan organik. Makanan utamanya adalah bagian-bagian organik yang telah terurai dan mengendap di dasar perairan tersebut.
- Cacing sutera merupakan organisme hermaprodit yang memiliki dua alat kelamin jantan dan betina sekaligus dalam satu tubuh. Berkembangbiak dengan bertelur, proses peneluran terjadi di dalam kokon yaitu suatu segmen yang berbentuk bulat telur yang terdiri dari kelenjaar epidermis dari salah satu segmen tubuhnya. Telur tersebut mengalami pembelahan, kemudian berkembang membentuk segmen-segmen. Setelah beberapa hari embrio dari cacing ini akan keluar dari kokon. Cacing sutera ini mulai berkembangbiak setelah 7-11 hari.
- Induk yang dapat menghasilkan kokon dan mengeluarkan telur yang menetas menjadi tubifex mempunyai usia sekitar 40-45 hari. Jumlah telur dalam setiap kokon berkisar antara 4-5 butir. Waktu yang dibutuhkan untuk proses perkembangbiakan telur di dalam kokon sampai menetas menjadi embrio tubifex membutuhkan waktu sekitar 10-12 hari. Jadi daur hidup cacing sutera dari telur, menetas hingga menjadi dewasa serta mengeluarkan kokon dibutuhkan waktu sekitar 50-57 hari.
Siklus Cacing Sutera |
Cacing
sutera (Tubifex.sp.) atau sering disebut cacing rambut merupakan pakan ikan hias yang paling
popular. Hampir semua pembudidaya dan pemelihara ikan hias menggunakannya
sebagai pakan utama, hal ini dikarenakan hamper semua jenis ikan hias dapat
diberi pakan ini, dan memang pakan ini dapat mempercepat laju pertumbuhan ikan. Cacing sutera termasuk dalam fillum Annelida
dan family Tubifidae. Tubuhnya amat kecil tetapi panjangnya mencapai 30 cm,
dengan warna merah kecoklatan. Badannya bersegmen-segmen atau beruas-ruas
antara 30 sampai 60 ruas. Hidupnya disungai atau danau dengan dasar yang halus
dan lembek atau daerah berlumpur. Sangat banyak ditemukan pada daerah yang
mengandung bahan organik tinggi, seperti daerah limbah peternakan, industry
tahu dan daerah limbah lainnya. Hal ini dikarenakan cacing ini memakan
detritus, alga serta bahan organik yang terlarut dalam lumpur. Hewan ini banyak
berkelompok didasar perairan dan terlihat seperti gumpalan yang berumbai-umbai
pada perairan berarus.
Habitat
Cacing Sutra
Cacing
ini hidup pada subtrat lumpur dengan kedalaman 0 – 4 cm dengan perincian dibagi
menjadi kedalaman 2-4cm. Seperti hewan air lain bahwa air memegang peranan
penting buat kelangsungan hidup cacing ini. Untuk parameter optimal cacing
sutra bisa diperhatikan data berikut:
- pH : 5,5 -8,0
- Suhu : 25 – 28 C
- DO(oksigen terlarut) : 2,5 – 7,0 ppm
- Amoniak : <3,6 (kalau sampai lebih, cacing bisa mati
Makanan Cacing Sutera
Karena cacing sutra
termasuk makhluk hidup, tentunya cacing sutra tersebut juga butuh kaman.
Makanannya adalah bahan organik yang bercampur dengan lumpur atau sedimen di
dasar perairan. Cara makan cacing sutra adalah dengan cara menelan makanan
bersama sedimennya dan karena cacing sutra mempunyai mekanisme yang dapat
memisahkan sedimen dan makanan yang mereka butuhkan.
Persiapan
Alat dan Bahan Budidaya Cacing sutra (tubifex sp)
Pemupukan
Wadah atau tempat dipake berukuran 80 x 20 x
15 (PxLxT) dan anda bisa membuat wadah tersebut dari kolam, plastik, terpal,
dll.
Cara Kerja
1 Persiapan Wadah
Wadah diisi lumpur sebanyak 3 liter (3,7kg) beserta pupuk tokai 3 liter juga
(3kg) diaduk- aduk sampai rata lalu disebar supaya tingginya mencapai 4 cm.
Pemasukan Air
Masukkan air sampai tingginya 2 cm dari subtrat lalu diamkan selama 10 hari dan
biarkan bakteri yang bekerja tapi jangan lupa dengan yang namanya aerasi tambah lagi kalau bisa dibuatlah
aliran air.
Penebaran Cacing
Setelah 10 hari tersebut, tebar cacing tersebut ke wadah yang sudah disediakan.
Saran saya bagilah cacing menjadi gerombolan-gerombolan yang terpisah lalu
disebar ke wadah.
Filum : Annelida
Kelas :
Oligochaeta
Ordo :
Haplotaxida
Famili :
Tubifisidae
Genus
: Tubifex
Spesies: Tubifex sp.
A.Cacing sutera (Tubifex.sp.)
Cacing
ini hidup pada subtrat lumpur dengan kedalaman 0 – 4 cm dengan perincian dibagi
menjadi kedalaman 2-4cm. Seperti hewan air lain bahwa air memegang peranan
penting buat kelangsungan hidup cacing ini. Untuk parameter optimal cacing
sutra bisa diperhatikan data berikut:
berikut
adalah cara membuat pupuk untuk cacing sutra, akan dijelaskan step
by step berikut ini:
o
Pertama ente cari dah tuch yang mananya peternakan ayam. Ente beli yang
namanya tokai ayam – kalau ane dapet dari peternakan di Fakultas peternakan IPB
dan itu gratis trus ente jemur 6 jam.
o
Trus Ente cari bakteri yang buat fermentasi tuch Tokai namanya (EM4)
ente coba aja cari di toko pertanian atau toko peternakan atau balai peternakan
o
Ente aktifin dulu tuch bakteri caranya ¼ sendok makan gula pasir + 4ml
EM4 + dalam 300ml air trus ente diemin bentar aja 2 jam aja cukup
o
Trus ente campur cairan itu ke 10kg tokai yang dah di jemur tadi – inget
ya ngaduknya harus rata
o
Trus masukin ke wadah yang ketutup rapet selama 5 hari baru ente guna’in
Wadah
Perkembangbiakan
Cacing
ini berkembang biak dengan pemutusan dan pembuahan seperti jenis cacing lainnya
yang bersifat hermaprodit. Dengan sifatnya yang hermaprodit ini
pembudidayaannya akan lebih mudah namun sampai saat ini masih banyak petani
yang belum dapat mengembangbiakannya, dan lebih banyak yang mengambilnya
langsung dari alam. Hal ini diakibatkan kurangnya informasi tentang cara
budidaya cacing
ini serta biaya yang dikeluarkan lebih banyak dibanding menangkapnya dari alam.
Pembudidayaan
cacing sutera ini penting karena pasokan cacing sutera dialam tidak menentu,
apalagi jika musim penghujan dimana banyak cacing yang terbawa arus serta
berkurangnya bahan organik yang terbawa oleh air.
Kebersihan Cacing Untuk Pakan Ikan
Seperti kita ketahui sungai-sungai
tempat menangkap cacing sutera jarang ada yang bersih. Banyak limbah yang
mencemari lingkungan hidupnya serta terpadat banyak penyakit yang terbawa dalam
tubuh cacing suter. Oleh karena itu walaupun cacing ini bermanfaat tetapi
termasuk dalam rantai masuknya penyakit ke tubuh ikan apabila tidak dibersihkan
terlebih dahulu.
Ada
beberapa cara untuk meminimalisir efek negatifnya yaitu :
1. Setelah cacing
dicuci bersih, aliri dengan air mengalir selama 24 jam terus menerus
sehingga semua kotoran baik dalam tubuh maupun luar tubuh cacing
terlarut. Cara ini amat efektif namun tidak efisien dari segi listris dan
konsumsi airnya, sehingga akan menambah beban biaya.
2. Cacing dimasukkan
dalam ember hamper tanpa air atau dengan air sedikit. Kemudian setiap 3 jam,
diberi tutup sekitar setengah jam. Cacing yang naik diambil dan lakukan
perlakuan tadi dari awal samapi 24 jam. Setalah itu cuci dengan air bersih
dalam serokan. Cara ini mungkin kurang efektif namun lumayan untuk
menghilangkan kotoran-kotoran yang ada pada cacing.
3. Cara ini dengan pemberian obat-obatan.
Cacing dapat direndam dengan antibiotik dan Metilen blue beberapa saat sebelum
diberikan. Cara ini cukup baik tetapi mengakibatkan resistensi penyakit
terhadap obat-obatan yang dikemudian hari akan membuat resiko yang lebih
terhadap ikan.
0 komentar:
Post a Comment