Dari beberapa jenis wadah budidaya ikan yang telah dijelaskan sebelumnya dapat digunakan untuk menentukan jenis wadah yang akan digunakan untuk membudidayakan ikan. Langkah selanjutnya adalah
memahami konstruksi wadah budidaya agar wadah budidaya yang akan dibuat sesuai dengan kaidah budidaya.
Kontruksi Kolam
Konstruksi kolam yang akan digunakan untuk budidaya ikan sangat dipengaruhi oleh pemilihan lokasi yang tepat. Untuk membuat kolam maka tanah yang akan dijadikan kolam harus mampu menyimpan air atau kedap air sehingga kolam yang akan di buat tidak bocor. Bentuk kolam yang akan digunakan untuk membudidayakan ikan ada beberapa macam antara lain adalah kolam berbentuk segi empat/empat persegipanjang, berbentuk bujur sangkar, berbentuk lingkaran atau berbentuk segitiga. Dari berbagai bentuk kolam ini yang harus diperhatikan adalah tentang persyaratan teknis konstruksi kolam. Persyaratan teknis konstruksi suatu kolam yang akan digunakan untuk membudidayakan ikan sebaiknya mempunyai :
Pematang Kolam
Pematang kolam dibuat untuk menahan massa air didalam kolam agar tidak keluar dari dalam kolam. Oleh karena itu jenis tanah yang akan digunakan untuk membuat pematang kolam harus kompak dan kedap air serta tidak mudah bocor. Jenis tanah yang baik untuk pematang kolam adalah tanah liat atau liat berpasir. Kedua jenis tanah ini dapat diidentifikasi dengan memperhatikan tanah yang ciricirinya antara lain memiliki sifat lengket, tidak poros, tidak mudah pecah dan mampu menahan air. Ukuran pematang disesuaikan dengan ukuran kolam. Tinggi pematang ditentukan oleh kedalaman air kolam, sebaiknya dasar pematang kolam ini ditanam sedalam 20 cm dari permukaan dasar kolam.
Demikian artikel ini semoga bermanfaat.
Bentuk pematang yang biasa dibuat dalam kolam budidaya ikan ada dua bentuk yaitu berbentuk trapesium sama kaki dan bentuk trapesium tidak sama kaki. Bentuk pematang trapesium sama kaki artinya perbandingan antara kemiringan pematang 1 : 1. Sedangkan bentuk pematang trapesium tidak sama kaki artinya perbandingan antara kemiringan pematang 1 : 1,5.
Bentuk pematang trapesium sama kaki |
Bentuk pematang trapesium tidak sama kaki |
Sebagai acuan dalam membuat pematang kolam untuk kolam yang berukuran 200 m2 lebar pematang dibagian atas adalah 1 m maka lebar pematang pada bagian bawahnya adalah 3 m untuk pematang bentuk trapesium sama kaki pada kedalaman kolam 1m, jika kolam tersebut dibuat dengan pematang trapesium tidak sama kaki maka lebar pematang pada bagian atas adalah 1 m maka lebar pematang pada bagian bawahnya adalah 4 m pada kedalaman kolam 1 m.
Dasar Kolam dan Saluran
Dasar kolam untuk budidaya ikan ini dibuat miring ke arah pembuangan air, kemiringan dasar kolam berkisar antara 1-2% yang artinya dalam setiap seratus meter panjang dasar kolam ada perbedaan tinggi sepanjang 1-2 meter.
Kemiringan dasar kolam |
Cara pengukuran yang mudah untuk mengetahui kemiringan dasar kolam adalah dengan menggunakan selang
air yang kecil. Pada masing-masing ujung pintu pemasukan dan pintu pengeluaran air ditempatkan sebatang kayu atau bambu yang sudah diberi ukuran, yang paling bagus meteran, kemudian selang kecil yang telah berisi air direntangkan dan ditempatkan pada bambu, kayu atau meteran. Perbedaan tinggi air pada ujung-ujung selang itu menunjukkan perbedaan tinggi tanah/ kemiringan dasar kolam. Saluran didalam kolam budidaya ada dua macam yaitu saluran keliling atau caren dan saluran tengah atau kemalir. Saluran didalam kolam ini dibuat miring ke arah pintu pengeluaran air. Hal ini untuk memudahkan di dalam pengeringan kolam dan pemanenan ikan.
Saluran tengah / kemalir |
Kolam yang baik harus memiliki pintu pemasukan air dan pintu pengeluaran air secara terpisah. Letak pintu pemasukkan dan pengeluaran air sebaiknya berada di tengah-tengah sisi kolam terpendek agar air dalam kolam dapat berganti seluruhnya
Pintu pemasukan air dan pengeluaran air ditengah |
Ada juga letak pintu pengeluaran dan pemasukan air berada disudut secara diagonal
pintu pengeluaran air di sudut |
Letak pintu air tersebut ada kelemahannya yaitu air dikedua sudut yang lain tidak berganti dan memperpanjang saluran pengeringan sehingga penangkapan ikan relatif berlangsung agak lama.
Pada kolam tanah pintu pemasukan dan pengeluaran air dibuat dari bambu atau pipa paralon. Bentuk pintu pemasukan diletakkan sejajar dengan permukaan tanggul sedangkan pintu pengeluaran dapat dibuat dua model yaitu pertama sama dengan pintu pemasukkan dengan ketinggian sesuai dengan tinggi air kolam dan kedua dibuat dengan model huruf L.
Pintu pemasukan dan pengeluaran air berbentuk L |
Pada kolam beton pintu pemasukan dan pengeluaran air menggunakan sistem monik. Pada pintu air sistem
monik ini ada celah penyekatnya dan dapat dibuat lebih dari satu. Celah penyekat ini berfungsi untuk menempatkan papan-papan kayu yang disusun bertumpuk. Papanpapan kayu ini dapat dibuka dan diatur yang pengaturannya disesuaikan dengan kebutuhan. Pada pintu air ini papan penyekatnya dapat diganti dengan saringan
Pintu pemasukan | dan pengeluaran | air menggunakan | sistem monik |
Persyaratan konstruksi teknik dalam membuat bak yang akan digunakan untuk budidaya ikan secara prinsip
hampir sama dengan kolam dimana harus mempunyai pintu pemasukan dan pengeluaran air tetapi dasar bak
pada umumnya adalah rata. Konstruksi pintu dan pemasukan air pada bak dapat dibuat dengan model pembuatan instalasi air untuk pemasukan air dan pengeluaran airnya menggunakan pipa paralon (PVC) dengan bentuk huruf L
Pemasukan dan | pengeluaran air pipa | paralon (PVC) bentuk huruf L |
Demikian artikel ini semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment