Ikan hias sinodontis memiliki nilai ekonomis tinggi sekarang ini telah banyak dibudidayakan di Indonesia terlebih didaerah sentra budidaya ikan hias air tawar Jabodetabek lewat cara pemijahan buatan, stimulasi hormone gonadotropin untuk merangsang ovulasi serta spermiasi yang umum dipakai pada ikan - ikan yang susah memijah.
PEMELIHARAAN INDUK
Induk sinodontis bisa dipelihara didalam bak beton atau fiberglas ataupun dalam akuarium. Umumnya wadah pemeliharaan dilengkapi dengan filter untuk efektif air serta dilengkapi dengan aerasi.
PERBEDAAN JANTAN DAN BETINA |
Pakan diberikan bisa berbentuk pelet yang mutunya bagus, namun umumnya lebih disenangi pakan alami berbentuk cacing, serangga, udang serta tanaman air. Pakan diberikan dengan cara libitum (sekenyangnya).
Bobot induk mulai bisa dipijahkan seputar 50 gr untuk induk betina serta 70 gr induk jantan, berusia sangka - sangka 15 bln., panjang pada 15 - 30 cm.
PENYUNTIKAN HORMON DAN PEMBUAHAN
Penyuntikan hormon ovaprim ± 1 cm di bawah sirip punggung. untuk rangsangan ovulasi telur, suhu media yang baik yakni pada 28 - 30°C. Ovulasi bakal berlangsung 13 - 25 jam setelah suntikan hormon.
PEMELIHARAAN LARVA
Pemeliharaan dikerjakan di akuarium atau baskom plastik dengan tinggi air 15 - 20 cm. Larva mulai makan 4 - 5 hari dengan di beri nauplii artemia, sesudah usia 10 hari di beri tubifex sp. Sesudah 1, 5 bln. benih meraih ukuran 2 - 2, 5 cm.
PENDEDERAN BENIH
Benih dipelihara dalam akuarium dengan volume air 50 - 80 liter, dengan tinggi air 15 - 26 cm. Padat tebar benih 300 - 500 ekor per akuarium. Pakan diberikan berbentuk cacing tubifex sp minimum 20% dalam kondisi basah dari biomassa benih.
0 komentar:
Post a Comment